14 Cara Menyelesaikan Masalah Istri Selingkuh
Tidak ada satupun orang yang tentunya mau diselingkuhi, apalagi ketika sudah berumah tangga. Namun, ketika kejadian tidak mengenakan ini terjadi, maka hanya ada dua pilihan yaitu bertahan atau bercerai.
“Penyebab perselingkuhan yang paling besar bukanlah berkurangnya daya tarik, namun karena kurangnya koneksi emosional,” kata Rose Richardson yang merupakan seorang terapis pernikahan dan keluarga di Carolina Utara.
Namun, untuk membangun kepercayaan setelah diselingkuhi agaknya memang sulit dan membutuhkan usaha-usaha ekstra agar bisa mengembalikan kepercayaan pasangan.
Sebelum menerapkan cara memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan, kita harus pahami dulu bahwa perselingkuhan dapat membawa trauma bagi pasangan.
Dilansir dari jurnal How To Survive An Affair yang ditulis oleh Willard F. Harley, Jr., PhD, beberapa perselingkuhan sebenarnya memberikan pemicu traumatis yang akhirnya membuat pasangan bisa memenuhi kebutuhan dasar masing-masing secara lebih baik.
Bagi beberapa pasangan, mempertahankan pernikahan setelah perselingkuhan adalah hal yang mustahil. Namun, tidak sedikit juga yang berhasil bertahan dan membuat pernikahan jauh lebih harmonis.
Menurut terapis perkawinan dan keluarga Amanda D.Mahoney, pasangan yang memilih untuk tetap bersama tanpa menyalahkan satu sama lainnya, memiliki potensi untuk memperbaiki hubungannya.
Cara Menyelesaikan Masalah Istri Selingkuh
Jika Moms atau Dads berpikir bahwa pasangan layak untuk mendapat kesempatan kedua, berikut adalah cara memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan.
Terima Perasaan Kita
Shock, agitasi, ketakutan, nyeri, depresi, dan kebingungan adalah hal yang normal. Menurut jurnal Emotional Processes Following Disclosure of an Extramarital Affair, Dads kemungkinan besar akan merasa seperti berada di rollercoaster emosional untuk sementara waktu.
Perlu waktu untuk mengatasi rasa sakit karena memiliki pasangan yang tidak setia. Jangan berharap campuran perasaan dan ketidakpercayaan hilang bahkan jika Dads mencoba memaafkan pasangan dan memperbaiki pernikahan kita. Pernikahan telah berubah dan sangatlah wajar untuk mendukakan hubungan yang pernah dimiliki.
Jangan Langsung Menemui Selingkuhan Istri
Tentu, pria tersebut sudah merusak hubungan pernikahan Dads dan pasangan dan melewati batas. Tetapi, ancaman atau kekerasan fisik dari Dads malah akan merugikan diri sendiri dan mungkin membuat kita masuk penjara dan mendorong istri untuk masuk lebih jauh ke dalam pelukan pria tersebut.
Terlebih lagi istri Dads dan pria lain tersebut telah menurunkan standar mereka dengan berselingkuh, ini tidak berarti Dads juga harus seperti mereka ya.
Mengakui Perselingkuhan
Nyatanya, mengakui kesalahan dianggap lebih baik dibandingkan jika ketahuan saat sedang berselingkuh. Pengakuan tersebut bisa menjadi langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan pada pasangan.
Sementara perselingkuhan yang terus-menerus ditutupi justru akan semakin mengurangi kepercayaan pasangan. Jawablah dengan jujur setiap pertanyaan yang diberikan pasangan untuk membangun kembali keintiman dalam pernikahan. Karena pihak yang diselingkuhi sangat berhak untuk mengetahui segala informasi perselingkuhan itu, jadi minta pasangan untuk jangan ada yang ditutupi lagi, Moms.
Memutuskan Komunikasi dengan Selingkuhan
Untuk memperbaiki hubungan, pasangan yang berselingkuh haruslah menyadari apa kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulangi. Hapuslah kontak dan perasaan dengan selingkuhan, putuskan hubungan tersebut karena maaf saja tidak akan cukup.
Dads haruslah meyakinkan diri dan pasangan bahwa perselingkuhan itu benar-benar berakhir. Untuk sementara waktu, sebaiknya hindari beberapa tindakan yang bisa menimbulkan curiga.
Hal ini dilakukan agar pasangan yang diselingkuhi tidak terus terbebani dengan perasaannya. Tentu saja diperlukan kesabaran yang ekstra untuk terus memberikan kepercayaan pada pihak yang tersakiti.
Jujur pada Pasangan
Dilansir dari One Love Foundation, salah satu ciri hubungan yang sehat adalah kejujuran.
Moms dan Dads harus merasa bisa berbagi kebenaran sepenuhnya tentang hidup dan perasaan satu sama lain dan tidak pernah harus menyembunyikan sesuatu.
Nah, mengatasi perselingkuhan setelah terjadi harus diawali dengan kejujuran hati. Katakan apapun yang Moms dan Dads rasakan tentang kekecewaan dan kesedihan yang dirasakan.
Usahakan untuk menyampaikannya ketika perasaan sudah tenang agar tidak terbawa emosi dan apapun yang ingin dikatakan bisa tersampaikan dengan baik.
Keterbukaan ini dapat membantu pasangan untuk saling menyadari kesalahan masing-masing.
Sembari pasangan melampiaskan segala kekecewaannya, disinilah momen yang tepat menunjukkan keseriusan untuk menyudahi perselingkuhan ini.
Mencari Letak Kekurangan pada Hubungan
Seperti yang dikutip psikolog dr. Peggy Drexler, penting untuk membahas yang menjadi akar permasalahan sebenarnya.
Mungkin karena pasangan yang terlalu sibuk sehingga Moms atau Dads merasa kesepian dalam hubungan saat ini. Atau bisa jadi karena kekurangan kepuasan seksual dari pasangan.
Apapun masalahnya, cobalah sama-sama mencari solusi dari apa yang menjadi kesalahan masing-masing.
Sehingga ke depannya, Moms dan Dads bisa saling memahami dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Time to Self Healing
Waktu adalah resep terbaik untuk luka, begitu pula patah hati ketika diselingkuhi oleh pasangan. Butuh setidaknya 1 atau 2 tahun agar Moms atau Dads dapat kembali percaya pada pasangan. Mencintai diri sendiri bisa dilakukan melalui relaksasi untuk menjaga pikiran agar tetap positif.
Kalaupun memang harus ada yang diubah, maka perubahan itu sebaiknya ditujukan bagi diri sendiri. Moms atau Dads sebaiknya terfokus pada pemulihan diri dari trauma perselingkuhan.
Ini juga merupakan cara terbaik untuk berdamai dengan keadaan dan belajar memaafkan kesalahan pasangan sedikit demi sedikit. Mulailah untuk melakukan hobi lama yang sempat terlupakan untuk menghilangkan stres.
Manjakan diri dengan mengikuti kelas kebugaran tubuh seperti yoga, juga dapat menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan rileks.
Jangan Balas Dendam
Dikhianati oleh pasangan bisa memicu kemarahan. Dalam keadaan marah, naluri pertama Dads mungkin menghukum pasangan dengan menjelek-jelekannya kepada teman-temannya (atau lebih buruk lagi, di media sosial), atau berpikir untuk berselingkuh demi membalas dendam.
Dads mungkin akan mendapatkan rasa kepuasan sementara dari tindakan semacam ini, tetapi pada akhirnya tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri, membuat mereka yang berada dalam kondisi marah alih-alih berfokus pada penyembuhan dan melanjutkan hidup, sendiri atau bersama.
Pikirkan juga sebelum memberi tahu keluarga. Mereka kemungkinan besar akan memiliki pendapat yang kuat tentang apa yang harus dilakukan, pergi atau tetap bertahan. Tapi tidak ada orang lain yang benar-benar mengerti apa yang terjadi dalam pernikahan orang lain. Saat merenungkan bagaimana akan melanjutkan, yang terbaik adalah merahasiakan detailnya.
Merawat Diri
Dads mungkin mengalami beberapa reaksi fisik akibat stres seperti mual, diare, masalah tidur (terlalu sedikit atau terlalu banyak), gemetar, sulit berkonsentrasi, tidak ingin makan, atau makan berlebihan. Setelah berlalu, cobalah yang terbaik untuk makan makanan sehat, tetap pada jadwal, tidur pada jam-jam yang teratur, berolahraga setiap hari, minum banyak air, dan, ya, bersenang-senang.
Penting juga untuk menjaga kebutuhan emosional dan fisik kita. Bersandarlah pada support system kita, bicarakan dengan terapis, tentang apa yang perlu dilakukan agar emosi tidak menyebabkan penyakit dalam tubuh kita. Jangan lupakan olahraga secara teratur, tidak ada yang dapat meredakan stres dan mencegah depresi seperti rutinitas olahraga yang teratur.
Hindari Menyalahkan
Menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau pihak ketiga tidak akan mengubah apa pun dan itu hanya membuang-buang energi. Cobalah untuk tidak berperan sebagai korban, jika bisa membantunya, atau berkubang dalam mengasihani diri sendiri. Itu hanya akan membuat kita merasa lebih tidak berdaya dan buruk tentang diri sendiri.
Jangan Melibatkan Anak
Situasi ini terjadi antara kita dan pasangan dan tidak boleh melibatkan anak. Sekalipun telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahan, berbagi detail tentang perselingkuhan hanya akan menempatkan anak-anak pada posisi yang tidak dapat dipertahankan, menyebabkan mereka cemas, membuat mereka merasa terjebak di tengah, dan dipaksa untuk memihak.
Jangan Bandingan dengan Orang Lain
Jangan bandingkan situasi kita dengan orang lain. Pernikahan dan perselingkuhan bersifat individual. Apa yang terjadi dalam situasi orang lain bukanlah cerminan dari apa yang akan terjadi dalam situasi kita. Dads perlu mengembangkan rencana untuk pemulihan pribadi dan perkawinan berdasarkan pernikahan dan hubungan dengan istri.
Berkonsultasi
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam permasalahan hidupnya. Terkadang, mencurahkan segala keresahan yang dialami bisa mengobati luka akibat perselingkuhan. Cobalah untuk berkonsultasi dengan orang yang bisa Moms dan Dads percaya.
Pastikan bahwa orang tersebut bisa bersikap netral agar nasihat yang diberikan terbaik bagi kedua pihak dan hubungan.
Moms dan Dads juga bisa menghubungi psikolog untuk meminta solusi dari permasalahan ini dan membantu menghilangkan trauma dan sindrom stres yang dialami.
Memulai Kembali
Menutup lembaran lama dan membuka lembaran yang baru adalah cara mencapai kebahagiaan bersama pasangan. Berikan perhatian-perhatian lebih kepada pasangan untuk membangkitkan rasa percayanya. Tunjukkan bentuk cinta kepada pasangan dengan memberikan kejutan dan hadiah sederhana bagi mereka.
Sekadar memberikan perhatian lebih kepada pasangan akan membangun kembali keintiman dalam pernikahan. Jangan lupakan juga untuk menjaga transparansi pada pasangan, seperti beritahu ke mana dan dengan siapa saja akan bepergian.
Tidak semua perselingkuhan harus berujung dengan perpisahan. Jika Moms dan Dads bisa sama-sama belajar dan menerima kesalahan masing-masing, maka masalah perselingkuhan ini pasti bisa diatasi.
Cara memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan adalah komitmen kedua pasangan untuk kembali menerima satu sama lain. Anggaplah bahwa peristiwa ini akan membawa perubahan cinta yang semakin menguat dalam pernikahan Moms dan Dads.
Perselingkuhan memang merupakan salah satu tantangan yang lebih sulit yang bisa dihadapi pernikahan, tetapi itu tidak selalu berarti akhir. Saat kita menjalaninya dari waktu ke waktu, akan menjadi jelas bagaimana dan apa yang harus dilakukan melangkah maju sehingga fase selanjutnya dalam hidup kita, bersama-sama atau terpisah, dapat dimulai kembali, dan sangat mungkin untuk diperbaiki.
Dilansir dari: https://www.orami.co.id/magazine/memperbaiki-hubungan-setelah-selingkuh/
Posting Komentar